Sabtu, 03 April 2010

Asseb-Khotbah Yohanes 20:1-10, Minggu Paskah 4 April 2010

Thema:
YESUS TELAH BANGKIT
(Yesus enggo keke ibas kematen nari)
Introitus: Matius 28:6; Pembacaan: Roma 6:4-13
Khotbah: Yohanes 20:1-10
Pendahuluan
Kebangkitan Yesus Kristus dipahami sebagai hal yang sangat penting bagi kekristenan. Ibarat Jantung pada manusia, demikianlah Paskah dapat dianalogikan bagi kekristenan. Tanpa jantung manusia tidak bisa hidup, demikian juga tanpa kebangkitan tidak ada kekristenan. Paulus mengatakan tanpa kebangkitan sia-sialah iman kamu[1]. Oleh karena itu wajar bila masalah ini menjadi perhatian utama bagi si iblis dan musuh-musuh kekristenan itu sendiri. Mereka dengan segala cara berusaha membantah bahwa Yesus benar-benar mati dan bangkit pada hai ke tiga. Salah satu cara seperti yang dilakukan Dan Brown lewat bukunya “The Da Vinci Code”. Banyak hal disebutkan dalam buku yang sangat laris manis tersebut, bahkan buku tersebut juga difilm-kan. Salah satu hal menyoroti Maria Magdalena yang oleh Injil Yohanes disebut sebagai orang pertama menyaksikan kebangkitan Yesus. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa Maria Magdalena menikah dengan Yesus dan punya anak. Setelah kematian Yesus, Maria Magdalena kabur dengan anak mereka dan menjadi symbol “wanita suci” dari suatu agama pagan kuno.

Benar bahwa masalah kebangkitan adalah sesuatu yang tidak mudah dimengerti namun sangat berharga untuk dimengerti. Karena menyangkut keselamatan kita. Kebangkitan Yesus Kristus adalah jaminan keselamatan dan hidup yang kekal.

Pendalaman Nas
Yohanes 23:1-10 menceritakan bagai mana murid-murid Yesus menyikapi kematian guru mereka. Dalam hal Maria Magdalena injil Sinopsis agak berbeda dengan Yohanes. Injil Yohanes menyebutkan bahwa Maria Magdalena yang pertama menyaksikan kubur Yesus Kosong dan yang bertemu dengan Yesus[2].

Siapakah Maria Magdalena? Dalam Alkitab Maria Magdalena hanya disebut sebagai orang yang pernah dirasuki tujuh setan dan setan-setan tersebut lalu diusir keluar oleh Yesus (Markus 16:9), namun namanya juga sering dikaitkan dengan kisah perempuan yang kedapatan berzinah di Yohanes 8:1-11 dan perempuan berdosa yang membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnyanamanya (Lukas 7:37-44)[3]. Yang pasti berdasarkan kesaksian Alkitab, Maria Magdalena adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang menyertai Yesus dan para rasul. Maria Magdalena juga berdiri di kaki salib pada saat penyaliban[4].

Dalam perikop kita disebutkan “pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur”. Reaksi Maria Magdalena pastilah sangat terkejut dan berpikir bahwa mayat Yesus telah diambil orang. Maria Magdalena langsung lari meninggalkan kuburan itu dan memberitahu Petrus dan murid lain yang dikasihi Yesus. Dalam ayat 3 disebutkan bahwa Petrus dan murid yang lain itu segera berangkat ke kubur Yesus. Dan benar bahwa kuburan telah terbuka dan mayat Yesus tidak ada di sana. Petrus hanya mendapatkan kain kapan yang tergeletak dan kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
Menyikapi hal ini, kesimpulan Petrus dan murid lain itu sama dengan Maria Magdalena, mereka percaya bahwa mayat Yesus telah dengan sengaja diambil atau dicuri orang. Mengapa kesimpulan mereka demikian? Dalam ayat 9 disebutkan “Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati”. Jadi sejauh ini murid-murid Tuhan Yesus belum memahami perkataan Yesus bahwa Dia akan dibangkitkan pada hari ke tiga. Sehingga mereka berkesimpulan bahwa ada yang mencuri mayat Yesus, atau oleh tentara Romawi dipindahkan secara diam-diam, dsb. Kalau demikian apa arti perkataan Yesus yang menyatakan bahwa Dia akan dibangkitkan pada hari ke tiga? Sebagian orang mungkin menyangkali fakta tentang kebangkitan Yesus, sebab ditinjau dari segi ilmu apa pun, kebangkitan manusia setelah mati sama sekali tidak masuk akal. Namun menyangkut hal ini kita harus tahu bahwa Allah bekerja tidak harus selalu sesuai dengan cara berpikir manusia. Allah melampaui cara berpikir kita yang sangat terbtas. Bagi manausia mustahil namun bagi Allah tidak. Inilah jaminan bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat Allah lakukan untuk kebaikan kita. Oleh karena itu ketika kita merasa tidak ada lagi jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi, ingatlah bahwa Allah dapat melakukan, sebab Dia Allah kita adalah Allah yang telah bangkit.
Pointer Aplikasi
(1) Kubur yang kosong adalah sukacita bagi kita yang percaya. Mayat Yesus bukan dicuri orang, bukan pula ketika dikuburkan Yesus hanya mati suri sehingga ketika diletakkan dalam kuburan yang dingin tersebut Dia sadar lalu keluar, juga bukan karena cintanya para murid terhadap guru mereka sehingga berhalusinasi bahwa Yesus telah bangkit, tidak, tetapi memang Yesus benar-benar bangkit.

(2) Apa arti kebangkitan Yesus bagi kita? Pertama, tanpa kebangkitan iman kristen tidak akan ada. Salib akan kelihatan menyedihkan dan memalukan sebagai akhir hidup Yesus. Oleh karena itu kekristenan mula-mula sangat bergantung kepada kepercayaan murid-murid bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Kedua, Kebangkitan Yesus mendatangkan hidup baru[5]. Ketiga, Kebangkitan adalah jaminan atas segala pengharapan kita[6].

(3) Pengakuan bahwa Yesus telah bangkit berarti hidup kita adalah paskah, hidup yang telah melewati kematian kekal, berarti hidup baru, hidup yang bertobat.
Pondok Gede, 2 April 2010
Pdt.S.Brahmana

-------------------------------

[1] 1Korintus 15:14
[2] Bd.Yohanes 20:14-18
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Maria_Magdalena.%20Akses%20tgl.2 April 2010
[4] Bd.Markus 15:40; Matius 27:56 dan Yohanes 19:25
[5] Roma 6:7; 1 Korintus 6:14; 2 Korintus 4:14
[6] 1 Korintus 15:17-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar